76:APRIL-BALASAN SEORANG IBU

1543 Kata

Saat ini. “Andara, Mami, Bunda, Papa Ga, El dan Mas Rio ikut ke sini, Bang,” ujarku setelah pelukan kami terurai dan aku membantu Arga menyandarkan sebagian tubuhnya ke kepala bed. Pertahananku untuk tetap tegar luluh lantah saat melihat langsung keadaan putraku. Aku bahkan tak pernah memukul atau mencubitnya. Saat suaraku terlanjur tinggi, aku akan menariknya, segera memeluk erat seraya meminta maaf. Ia adalah pengadopsi ulung sifat suamiku. Apa adanya, tak pernah banyak menuntut, periang, lucu, cerdas, supel, sekaligus manja, meski terkadang keusilannya membuatku geleng-geleng kepala. Putraku yang tak pernah lupa mengirimi kami pesan setiap hari sejak ia menjejakkan kaki di perantauan, meski hanya untuk menunjukkan menu sarapannya. Insan yang selalu kusayang, kujaga, dan kudoakan. Baga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN