Kupikir, aku sendiri. Ternyata tidak, orang-orang yang tidak pernah kuduga datang di pihakku. . . "Akhirnya ...." Tania membeku, membuka pintu, menatap siapa gerangan yang bertamu. Apalagi saat tubuhnya tiba-tiba dipeluk, Tania kian membatu. Diusap-usap punggungnya itu. "Tiap kali Mama ke sini, kamu selalu nggak ada," katanya. "Pas datang ke rumah orang tua kamu, selalu salah waktu. Kamunya lagi syuting, lagi keluar. Cely juga selalu lagi tidur atau lagi nggak di sana. Susah banget mau ketemu." Entah secara sengaja atau tidak, tetapi begitulah keadaannya tiap kali bertamu. Sejak mendengar kabar Tania pulang, konon mereka bertandang. Tahu? Mereka. Papa dan mama Mars Tatasurya Semesta. Tania melihat air mata mengumpul di pelupuk Mama Venus. Oh, mantan mama mertua. Memandang Tania d