Zia terdiam mendengar permintaan ayahnya. Haruskan ia memenuhi permintaan ayahnya? Berarti ia harus rela menjadi sugar baby-nya Sean agar bisa selalu di dekat Sean dan menjaganya. Haruskah ia ceritakan pada ayahnya kejadian lima tahun yang lalu. Kejadian tersebut yang membuatnya dilema. Ia kira hanya dirinya yang merasa berhutang budi pada Sean. Bukan hutang budi, melainkan Zia mencuri uangnya dulu. Mungkin bisa disebut merampok Sean, karena ia tak menyisahkan satu sen pun di dalam dompet lelaki itu. “Kenapa, Nak?” tanya Darul menyadarkan lamunan anak gadisnya. “Apa ada masalah dengan tuan Sean? Atau kamu keberatan dengan permintaan ayah?” Zia langsung ngulum senyum. Ayahnya tak perlu tahu masalahnya. Tampaknya ia harus memantapkan hatinya untuk menebus kesalahannya pada Sean dan menuru