“Tu—tuan, beneran mau menjadikan aku sebagai sugar baby dan meminta izin pada ayahku?” tanya Zia dengan tatapan tak percaya dan panik. Sean mengerutkan dahinya, kemudian ia tersenyum nakal. “Ide yang bagus, kita temui ayahmu untuk meminta izin!” Tubuh Zia terlihat lemas, wajahnya pucat. Walaupun sebelumnya ia memilih pasrah menjadi sugar baby-nya Sean, tetap saja ia takut dan tak siap. Ia menarik napas seraya menutup matanya, mempersiapkan diri untuk bertemu ayahnya sebelum memasuki dunia yang mengerikan, pikirnya. “Are you ready?” tanya Sean yang menyadari gadis di hadapannya terlihat lebih tenang. Ya, walaupun Zia belum bisa menghilangkan rasa takutnya pada dirinya. Glek! Salivanya menerobos paksa melewati tenggorokannya. Ia ingin menolak, tetapi pikirannya tertuju pada ayahnya. “Tu