17. Bersedia

652 Kata

Zia terdiam menahan semua rasa yang menyerangnya. Rasa takut, malu, kesal, serba salah dan menyesal karena salah berucap serta bereaksi. Rasa kesal dan malunya makin bertambah saat mendengar tawa lantang Sean. “Tenanglah! Aku tidak akan meminta lagu,” ucap Sean menahan tawanya, seraya melajukan kembali mobilnya. Gadis di sampingnya langsung menoleh curiga. Tentu saja Sean menyadari Zia menatapnya curiga. Ia pun menoleh sebentar. “Tapi jika kamu menawarkannya, aku tidak akan menolak,” godanya. “Tuan Sean!” sentak Zia tak bisa lagi menahan rasa kesalnya. Ia lantas menutupi wajahnya dengan tote bag-nya. Hingga 10 detik berlalu Sean hanya mengukir senyum dan fokus pada kemudi mobilnya. Zia pun menurunkan tote bag dari wajahnya. Setelah lama keheningan menyelimuti mereka, kini rasa canggun

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN