n****+ : SANTET
AUTHOR : ALEXSTINE77
“ Sihir di zaman sekarang apakah masih ada ? Jawabannya yah pasti masih ada, meski kita hidup di zaman modern seperti sekarang ini. Banyak istilah atau sebutan yang digunakan pada ilmu hitam atau sihir, atau lebih buruknya sekutu setan. seperti santet, teluh, tenung dan guna-guna yang akan mengancam keselamatan seseorang, Yang berujung pada kematian. Ilmu seperti ini adalah ilmu untuk orang yang kurang mampu, bisa disebut bodoh, kurang pergaulan, dan pergaulannya hanya orang itu - itu saja. Yah mereka tidak melihat begitu luasnya bumi ini dengan beragam budaya dan keelokan alam yang indah berwarna. Nikmatilah dunia, jangan bodoh akan adanya dendam, jangan bodoh tidak menyukai orang lain memakai cara itu untuk membalas dendam. karena hukum itu sudah pasti ada, yang diantaranya berupa hukum negara, hukum rimba, dan hukum alam. Dan yang paling bahaya adalah hukum alam yang terjadi karena adanya sebab dan akibat.
Baik, mari kita bahas pengertian satu persatu tentang adanya ilmu sihir.
Dari berbagai narasumber disebutkan, perbedaan sebutan tersebut terletak pada media, dan pengaruh serta cara kerja, baik yang mempunyai ilmu hitam itu sendiri atau dampaknya pada sasaran.
Yang pertama adalah ilmu Santet. Metode ini adalah metode serangan jarak jauh, yang Artinya tidak seperti cara kerja teluh yang menggunakan jenis bahan spesifik, atau umumnya menggunakan barang atau benda mati. Dan kata lain bisa disebut benda tidak bernyawa. Dan contoh benda - benda itu di antaranya seperti, jarum, paku, pecahan kaca, silet dan benda kecil mati lainnya. Dan untuk orang yang terkena sasaran santet, biasanya mengalami rasa sakit yang ditimbulkan di bagian tertentu saja, dan jika dideteksi oleh ilmu medis, sangat jarang ketahuan, karena nyaris metode ini tidak meninggalkan jejak pada tubuh korban.
Dan yang kedua disebut dengan Teluh. teluh ini sendiri adalah kebalikan dari metode santet, yang semula santet menggunakan benda mati, dan teluh ini identik dengan unsur yang bernyawa, seperti binatang. Cara kerjanya merubah suatu bentuk atau zat tertentu dengan ilmu khusus. Serangan ini, dapat dilihat oleh siapapun, orang awam pun bisa melihat.
Untuk gejalanya sendiri terlihat cahaya, untuk orang awam umumnya melihat seperti api, atau cahaya berwarna merah melesat dan masuk ke rumah target. Atau juga bisa terdengar seperti benda jatuh tanpa rupa, terdengar suara pasir dilempar, dan banyak macamnya. Namun umumnya seperti itu. Dan untuk gejalanya, Korban akan mengalami benjolan dan merasakan ada sesuatu di dalam tubuh, yang dapat berpindah pindah tempat saat mencoba dikeluarkan. Untuk umumnya ketika benjolan itu dikeluarkan isinya, berupa wujud binatang seperti cacing, kelabang, ular kecil, dan berbagai macam jenis serangga, dan lainnya.
Yang ketiga adalah Tenung.
Ini metode pengembangan dari santet dan teluh. Namun, prinsip dasarnya sama, tetapi aplikasinya berbeda, karena dapat menggunakan barang, benda mati atau hewan dan telur. Untuk cara Pengirimannya sama dengan teluh, namun kelebihannya mampu menyusup ke dalam tanah. Dan Ilmu ini sendiri sanggup mematahkan teori menangkal ilmu hitam dengan hukum fisika.
Untuk Gejalanya, sederhana, seperti tiba-tiba gelas atau piring pecah terjatuh sendiri di rumah, atau benda lainnya ambruk tanpa adanya hal yang normal Jika ini yang terjadi. Bisa juga serangan menggunakan unsur beling dan perpaduan lainnya. Unsur benda-benda ini telah berubah wujud dan zat pancaran energi asalnya mengikat benda sesamanya. Dan Kemampuan semacam ini, hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu saja. Dan yang di maksud orang itu adalah pelaku supranatural yang biasa suka meraga sukma.
Untuk Efek lain yang sederhana ditimbulkan adalah, tiba-tiba ada silet, kawat yang berada di atas meja, bisa berada di dapur, kamar, dan lainnya. Atau anda mengalami itu di saat anda sedang makan. Lalu yang lainnya bisa saja melihat Keramik lantai rumah tiba-tiba pecah, atau terangkat ke atas membentuk pola horizontal, vertikal, zigzag secara teratur dan beruntun. Dan Orang yang menjadi sasaran atau korban, gejalanya mirip dengan teluh, namun saat dikeluarkan akan didapat beragam barang, bisa jarum, paku, kawat, serpihan beling kaca, logam karat, batu kerikil, dan lain-lainnya.
Dan yang keempat adalah Guna-guna.
Metode ini identik dengan sesuatu yang berhubungan dengan makanan, minuman dan pakaian. Jika ada orang yang sudah anda tahu kalau orang itu tidak suka dengan anda, tiba - tiba orang yang tidak suka dengan anda memberikan makanan atau minuman yang enak kepada anda. Jangan pernah tergiur dengan makanan yang diberikannya. Jika anda konsumsi makanan yang diberikan orang itu, maka anda akan mengalami gejala tidak enak hingga membawa fatal yang perlahan berujung kematian. Sama juga dengan baju, jika orang itu memberikan baju kepada anda, ketika anda pakai akan membawa sial. Contohnya ketika anda memakai baju itu, anda bisa meninggal karena kecelakaan, atau hal fatal lainnya.
Atau Bisa juga dari uang pemberian yang mempunyai ilmu guna-guna. Contoh, hati - hati jika menemukan amplop berisi uang di jalan, atau uang utuh yang cukup besar kecil nilainya. Jika uang itu disimpan atau dibelikan sesuatu, akan terjadi goncangan dalam tubuh yang memaksa sukma keluar.
Yah penjelasannya begini, ketika sukma anda keluar dari tubuh, daya diri anda berbeda perlahan menjadi gila, sakit, lalu meninggal. Secara mata batin telah menjadi tumbal pesugihan. Benar - benar gila, anda ingin kaya tapi orang lain yang menerima akibatnya.
- Serangan pertama -
ini kisah tentang satu keluarga yang melawan ilmu hitam, yang biasa dikatakan melawan santet, teluh dan sebagainya.
nama dia indra, berumur 26 tahun belum menikah, dia adalah anak lelaki pertama atau tulang punggung dari 5 bersaudara dari keluarganya. berawal di tahun 2012 tepatnya pada malam dimana ibu indra mengalami sakit kepala yang luar biasa. pandangan mata ibunya ketika malam terasa berputar putar, dan itu memang sering terjadi pada jam - jam tertentu. secara medis ibu indra terkena penyakit yang bernama vertigo, atau orang menyebutnya sakit kepala tujuh keliling.
Untuk penyakit jenis ini memang belum ada obatnya, yah semua jika manusia yang mengalami sakit pergi berobat itu hanya untuk meredakan saja, selanjutnya imun tubuh yang bekerja menyembuhkan.
Di malam hari indra sehabis pulang dari bekerja, tepatnya sekitar jam 7 malam. Seperti biasa dia masuk ke kamar menghidupkan komputer menikmati lagu,
Ia juga sedang bersantai menikmati sebungkus rokok dan secangkir kopi hitam, kepulan uap putih yang menandakan kopi itu masih panas, indra adalah anak yang penurut, dan memang dia sedikit taat beragama. Namun dia terbilang lelaki yang manis dan ramah terhadap orang - orang. Yah karena dia juga bekerja sebagai salesman, adaptasi seperti itulah yang indra banyak belajar dari berbagai macam lika - liku kehidupan.
Satu hisapan rokok ia hisap, lalu ia mematikan rokok ke dalam asbak kecil berwarna putih yang penuh dengan puntung rokok. Pandangannya tajam menatap layar monitor dan ruang, ia berambut panjang lurus sebatas bahu, lengkap mengenakan celana jeans biru ketat dan kaos oblong berwarna putih mengetat. Ia menoleh ke arah pintu kamar berwarna biru yang tertutup. Lalu pandangannya kembali melihat layar monitor, perlahan ia memutar volume sound speaker yang sebelumnya cukup besar kini mengecil hampir tak bersuara. Samar - samar ia mendengar seperti suara ibunya yang merintih menahan sakit, tanpa ragu ia mematikan komputer lalu segera beranjak dari kursi plastik yang ia duduki. Perlahan ia berjalan menuju ke arah pintu lalu membukanya, dan segera ia berjalan menuju kamar ibunya.
Sesampainya di depan pintu ia melihat ibunya berbaring lemas bersama adik bungsu perempuan yang sedang memijit kaki sang ibu. tampak indra tidak tega melihat sang ibu yang berwajah pucat berkeringat kecil membasahi wajah, ia termangu terdiam, ibu dan adik perempuan indra menoleh ke arahnya.
" aduh ! kepala ku. ! Ucap sang ibu sambil memegangi kepala dengan tangan kananya, indra segera datang berdiri di samping ibunya, perlahan tangan kanan indra membelai kening sang ibu. ibunya menoleh, dan berkata. " tolong indra, belikan ibu obat sakit kepala. Kata sang ibu penuh harap, sambil menahan sakit. indra yang sudah pasti tahu dengan apa yang harus di lakukannya menjawab.
" iya ibu.. ibu tunggu sebentar, saya mau ke warung dulu beli obat.. kata indra menenangkan sang ibu. Lalu sang ibu menjawab. " Iya..
Indra segera membalikkan tubuh dan perlahan keluar melewati pintu kamar, ia mulai bergegas pergi menaiki roda dua menuju ke warung membeli obat.
Sesampainya ia membeli beberapa obat dan makanan ringan untuk sang ibu, setelah selesai membayar dengan apa yang dia beli, segera ia cepat pulang.
setibanya indra memasuki pintu rumah, ia mendengar teriakan dari dalam kamar, cepat dia berlari menuju ke dalam kamar ibunya. Ia terkejut melihat ibunya, ternyata ibu indra sudah meraung - raung memegangi kepalanya. Indra berusaha menenangkan ibunya yang kesakitan. Tapi masih saja sang ibu menahan sakit menggelepar - gelepar di atas pembaringan, indra terus berusaha menenangkan ibunya sambil memegangi tangan sang ibu yang mulai ingin meremas - remas kepalanya. Indra bingung, lalu ayahnya masuk ke kamar ia hanya melihat, dan terdiam, karena dia sudah tahu kalau setiap malam istrinya selalu begitu. Sang ayah pun pergi keluar kamar begitu saja. Indra tetap memegangi sang ibu yang mulai menjerit - jerit, akhirnya sang ibu pingsan tak sadarkan diri. Indra dan adik bungsunya bertambah panik.
Ibu kenapa bu ? bangun bu.. ibu kenapa bu ? Kata indra panik sambil menggoyang - goyangkan tubuh sang ibu, karena sebelumnya sang ibu tidak sampai pingsan jika mengalami hal itu.
Indra berpikir namun bebal mencari solusi tentang keadaan ibunya. Segera ia keluar kamar dan melihat ayahnya hanya duduk terdiam. Indra menjadi marah, Tanpa ragu ia datang di depan ayahnya mengucapkan kata - kata kotor memaki - maki sang ayah, ayah indra masih diam, lalu ia segera beranjak dari tempat duduk berjalan menuju kamar. Indra yang melihat ayahnya masuk ke kamar ibunya tampak menyesal mengucapkan kata - kata kotor kepadanya. Lalu indra berjalan ke kamar ibu dan melihat ayah indra mulai
memegangi ibunya. Indra berpikir matang ia segera pergi keluar rumah untuk mencari pinjaman mobil dengan niat membawa ibunya ke klinik terdekat.
Indra berjalan kaki berusaha mencari pinjaman mobil, namun belum kunjung mendapatkan pinjaman, entah sampai di mana dia berjalan mengelilingi kampung, hatinya menjadi kacau dan dia bergumam dalam hati.
Harus kemana lagi saya mencari pinjaman, aneh sekali, semua mobil yang biasa saya pinjam tidak ada.. ucapnya dalam hati sambil menyusuri jalan aspal di kampungnya, setibanya ia didepan rumah teman satu kampungnya, ia melihat di garasi mobil ternyata mobil belum belum juga pulang. Lalu Indra kembali keliling, dalam hatinya ia bergumam. " kenapa di saat seperti ini mobil di pakai semua ? Aneh. Saudaraku juga tidak ada yang punya mobil. " oh iya.. pinjam mobil soni saja.
Indra tanpa ragu, ia segera bergegas pergi menuju rumah soni yang hanya 50 meter dari rumah yang sebelumnya indra kunjungi. Sambil berjalan pikiran indra kacau kemana mana, terbayang melihat ibunya sampai jatuh pingsan.
Sesampainya di rumah soni yang tak lebih hanya seorang menantu dari kakek indra, di depan rumah indra tampak sepi. Indra berteriak memanggil - manggil namanya namun tidak ada jawaban. Ia mencoba menelpon namun telepon tidak diangkat sama sekali. Indra pergi menuju belakang rumah yang memang di belakang rumah soni terdapat kandang ayam, ia mencari - cari namun tidak ketemu juga. Indra mencari kesana kemari masih sama. Sampai indra berkali - kali telepon namun tidak terangkat. Dengan sangat gusar indra kembali menghubungi lewat chat, dan masih sama tidak ada balasan.
Indra berasumsi dan dia menebak, sebenarnya soni pasti tahu, kedatangan indra dan mencoba menghindar. Dengan tangan kosong indra pun kembali berjalan melangkah kembali menuju rumah. Setelah indra sampai di rumah, ia melihat rumahnya sudah penuh dengan orang - orang berada di dalam dan di luar. Dan di antaranya mereka adalah saudara indra yang berada di dekat rumah. Lalu indra masuk ke dalam kamar. Ia masih melihat ibunya masih dalam tak sadarkan diri. Terlihat di dalam kamar beberapa suadara perempuan menemani ibu indra yang masih.