Bab 12. Rencana Mereka

1705 Kata

Vian tidak lagi peduli seringai menyebalkan di wajah Ezra, atau senyum samar para omnya saat melihatnya menggandeng tangan Lean. Bagi Vian sejak memutuskan mengajak Lean pulang ke apartemennya malam itu, maka perempuan malang yang sedang jatuh terpuruk ini sudah jadi tanggung jawabnya. Kenapa dia begitu kukuh menolong sampai rela merendahkan egonya? Bukan semata balas budi, sebab Lean pernah menyelamatkan nyawanya dan Nay saat kecelakaan. Tapi, karena dia tahu sesakit apa jadi Lean. Mereka senasib, sama-sama ditelantarkan orang tua. Meski dengan versi cerita berbeda, namun Vian bisa merasakan sesakit apa luka hati Leandra. Menggenggam erat tangan Lean, Vian mengajaknya mengikuti mereka masuk ke ruang kerja Ibra. Entah apa yang dicemaskan, sampai-sampai tangan Lean dingin dan mencengkram

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN