Bab 56. Sah

1601 Kata

Ibra dan Satria yang juga duduk di sana sebagai saksi hanya geleng kepala melihat kelakuan Tama. Entah apa yang di kepalanya, sampai untuk sekedar jadi wali nikah anaknya sendiri saja harus dikejar dan digebuki dulu baru mau datang. Bukan, lebih tepatnya terpaksa datang karena diseret orang-orang Ibra kesana. Sementara itu Vina dan mamanya juga mempertontonkan muka keruhnya. Bedanya, kalau mereka karena iri dengan pernikahan Leandra dan Vian yang digelar jauh lebih mewah dan megah dari pesta yang diadakan keluarga Ardhana. Dengan tidak tahu malunya, tadi begitu masuk mereka seperti orang tak beretika pecicilan kesana kemari melihat sederet barang seserahan yang diletakkan berjajar. Kalau saja tidak dibentak, tangan mereka pasti sudah lancang menyentuh sana-sini saking greget dengan isinya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN