Mereka sampai ke sebuah restoran besar dua lantai milik mertua Ibra yang pengelolaannya dipegang oleh sepupu istrinya. Masuk ke dalam mereka disambut oleh Manda dan suaminya yang kebetulan juga sedang disana. “Wah … tumben mampir, Bang? Silahkan masuk!” sapa Enda sembari mempersilahkan tamunya. “Om Enda, Tante Manda,” sapa Vian yang kemudian melangkah dirangkul oleh Enda. “Kebetulan ada urusan dekat sini tadi,” jawab Ibra. “Ke atas saja ya, Bang? Biar lebih enak ngobrolnya,” ucap Manda yang kemudian mempersilahkan tamu iparnya itu naik ke lantai dua. Restoran sedang ramai karena memasuki waktu makan malam. Di lantai dua ada beberapa ruang VIP, jadi mereka bisa lebih nyaman bicara tanpa perlu khawatir terdengar telinga pengunjung lain. “Rekan bisnis ya, Bang?” tanya Manda. Tentu saja