Benar-benar tidak tahu malu. Bahkan, para pegawai mereka saja sampai gedek melihat kelakuan keduanya. Sopan itu hanya di depan orangnya, karena biar bagaimanapun keduanya masih bos mereka. Tapi, di belakang Tama dan Tari jadi bahan cemoohan orang sekantor setelah tahu kelakuan mereka juga Vina. Sementara itu Ibra dan Vian yang masih berdiri menunggu di luar kemudian bicara dengan Kemala yang menghampiri mereka. Perempuan setengah baya itu mengulurkan tangannya dengan senyum lebar ke Vian. “Kamu Vian, kan? Saya Kemala, mamanya Lean,” sapanya memperkenalkan diri. “Iya, saya Alvian. Senang bisa bertemu dengan Tante,” sahut Vian menyambut uluran tangan calon mertuanya. “Terima kasih sudah menolong Lean. Malam itu sebenarnya orang suruhanku juga di taman mengikutinya sejak dari apartemen Sa