Bahkan di perpusatakaan pun Doni tetap mengusili Andin. Cowok ini duduk di dekat Andin yang malah memilih duduk di kursi paling pojok, alhasil dia tidak bisa keluar dari kejahilan yang Doni lakukan. “Don... kamu ngapain sih?” tanya Andin yang akhirnya meluapkan kekesalannya sebab Doni tetap melihat ke arahnya sejak tadi, membuatnya yang sedang membaca n****+ tidak fokus. “Nggak ngapa-ngapain kok. Aku nggak ganggu kamu, kan? Aku juga dari tadi diem,” jawab Doni dengan wajah sok polosnya, padahal dia tahu kalau Andin pasti akan kesal padanya. Andin menghela napasnya dan hampir saja mencubit tangan Doni kalau saja bel tanda masuk kelas lagi berbunyi. Dia pun segera pergi setelah mendorong tubuh Doni agar sedikit memberinya ruang untuk keluar dari bangku di perpustakaan ini. Dan kali ini