Sampai akhir perjalanan mereka di taman, Doni tetap tidak berhasil mewujudkan niatnya menggandeng tangan Andin, dia agak kecewa pada dirinya sendiri. Tapi sepertinya kalau dia melakukannya juga akan terlalu cepat, mungkin lain waktu di moment yang lebih tepat akan lebih bermakna nantinya? Wah pemikiran ini sangat mendalam, batin Doni sembari tetap fokus mengemudikan motor. Sementara Andin selalu memiliki masalah ketika memebonceng Doni. Karena motor cowok ini golongan motor yang tinggi, dia jadi serba salah kalau mau berpegangan. Kalau tangannya ada di pundak Doni, apa cowok itu tidak akan pegal karena dia harus menekan pundaknnya kalau nge-rem? Ck! Tapi mau bagaimana lagi, kan? Andin tentu tidak mungkin meligkarkan tangannya di pinggang Doni. Jadi pada akhirnya dia kadang berpegangan