Kejam

1418 Kata

Pandangan mataku masih tertuju kepada Anjar. Tatapanku seakan memberikannya semangat sebagai pengganti tepuk tangan untuk menghabisi laki-laki yang sudah menyebabkan pandangan buruk untuk saudaraku, Serly. Sedangkan di sisi lain, aku mendengar suara bentakan mamanya Nofel yang sangat kuat dan mengarah kepada Serly. Serly semakin tertunduk dan menangis, sementara ibu berusaha untuk menguatkan Serly serta menahan ucapan buruk mama Nofel. Sebenarnya, Ibu juga tidak mengetahui tentang kebenaran Serly. Selama ini, aku dan yang lainnya berhasil menutupi semua pekerjaan kotor Serly yang sebenarnya memang terpaksa ia lakukan. Tidak sanggup menahan kesedihan dan mendengar emosi Mama Nofel yang meluap-luap, Serly berlari keluar ruangan dan menangis sembari menutup mulutnya. Saat melihat hal terse

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN