Masih Ingin

1114 Kata

Udara lebih dingin daripada biasanya. Aku memutuskan untuk memastikan AC agar tidak merinding, apalagi sampai demam. Seluruh tubuh rasanya sangat lemas, ini semua pasti karena ulah Anjar yang sangat nakal semalam. Sebenarnya aku masih berada di dalam selimut yang sama dengan Anjar. Tapi entahlah, kenapa dia sama sekali tidak bergerak dan aku terpaksa meraba untuk memastikan posisinya. Bagaimana tidak, ia juga memasukkan kepalanya di dalam selimut, mungkin Anjar kedinginan, tapi malas untuk bangun dan menekan remot AC untuk mematikannya. Ya ampun, ternyata Anjar berada di samping, tapi cukup jauh dariku, dalam keadaan tanpa busana. Tahu dari mana? Saat aku meraba, aku terpegang bokongnya yang tebal. Merasa cukup lucu, aku memundurkan tubuhku hingga b****g kami saling beradu dan menutup mu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN