Seandainya ada pilihan lain

1348 Kata
    Seumur hidup Ken dia harus menahan diri untuk semua yang dia ingin lakukan. Namun, hari ini dia terpaksa melakukannya karena dia tidak mau menimbulkan kegaduhan yang disebabkan protes Hanna.     Perlahan-lahan Ken mulai menjelaskan apa yang dia maksud, “Maksudku, walaupun perkawinan yang dilakukan demi memiliki Bella tetapi aku akan melakukannya secara sah di dalam hukum negara. Tidak ada yang main-main bila berhubungan dengan negara, sementara yang aku maksud dengan tuntutan sebagai istri…aku tidak akan memaksakan kehendak agar kau melayaniku di ranjang.”     “Maksudmu kau tidak akan memaksaku bergubungan saex?” tanya Hanna dengan kening berkerut.     “Benar. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa semua itu akan terjadi. Aku lelaki normal begitu juga denganmu. Jadi saat itu pasti akan tiba waktunya.”     Hanna tidak tahu mengapa ucapan Ken membuatnya tersinggung. Dia tidak mungkin meminta Ken merayunya hingga mereka berhubungan saex karena dia tidak terlalu mengenal Ken.     “Hanna...lepas dari hubungan yang akan terjadi dengan kita, aku berharap kau memiliki rasa yang sama terhadap Bella seperti aku berharap sangat besar padamu.”     Lagi-lagi Hanna tidak bisa menjawab ucapan Ken. Semua terjadi begitu tiba-tiba. Mereka sama-sama tidak memiliki perasaan special lalu Ken melamarnya? Ini adalah kegilaan luar biasa yang tidak bisa Hanna ungkapkan dengan kata-kata.     “Hanna, seperti yang kau tahu, denganmu aku bisa berbicara bebas. Tidak ada sikap pura-pura atau menahan diri setiap kali kita bertemu. Semua dapat kita ungkapkan secara terbuka. Dengan wanita lain…Scott tahu aku tidak bisa bersikap yang sama seperti aku padamu. Sekali lagi aku sangat berharap padamu. Bantu aku memiliki Bella dan jangan biarkan aku kehilangan tanda mata satu-satunya yang ditinggalkan Daniel untuk keluarga kami.”     Hanna menarik napasnya secara perlahan, sadar Ken sudah menggunakan rayuannya yang terkenal untuk membujuknya. Dan kini ia harus menghadapi tehnik rayuan seorang Keanu Whittaker.     “Ini adalah ide buruk. Aku tidak bisa menerimanya.”     “Bukan ide buruk. Saat ini kau adalah seorang pengacara yang sedang kuliah untuk mendapatkan gelar yang lebih tinggi lagi. Pikirkan keuntungan yang kau peroleh bila menikah denganku,” bujuk Ken.     Ken dapat melihat keraguan di mata Hanna dan dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Dia harus bisa memanfaatkan semua peluang membujuk Hanna meskipun peluang tersebut sangat kecil.     “Aku dan Scott sudah memikirkan cara terbaik mendapatkan Bella. Bukan hanya Scott, kau juga pasti berpikir bahwa cara terbaik mendapatkan Bella adalah aku harus memiliki seorang istri dan kau adalah wanita yang tepat untukku.”     Hanna melirik Scott yang sejak tadi lebih banyak berdiam diri. Hanna tidak mengira kalau Scott memberikan ide seperti itu. Menikah dan mendapatkan hak istimewa untuk mengasuh Bella.     “Kalian adalah pengacara yang terlibat dengan Bella. Scott sudah menjelaskan padaku bahwa Daniel sudah memberikan Bella padaku secara tertulis. Memang ada syarat yang harus aku penuhi agar aku bisa memiliki Bella. Di dalam pengasuhan Bella, seorang bujangan sepertiku walaupun memiliki segala fasilitas pendukung tetap akan dinomor duakan. Aku tidak bisa berpikir bila Lenna menikah lalu dia dengan suaminya akan mengambil Bella dariku. Aku yakin Lenna akan melakukan hal yang sama untuk mendapatkan Bella.”     Hanna tidak bisa berkata-kata. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana Bella dalam pengasuhan Lenna walaupun dia belum bertemu dengan Lenna lagi, tetapi mengingat kelakuan Lenna dia tidak bisa menjamin masa depan Bella akan terjamin.     “Pengadilan tidak akan membiarkan bujangan dengan reputasi seperti yang aku miliki bisa mengasuh seorang anak. Hanya istri yang bisa menyelamatkan dan memberi peluang yang besar.”     “Terus terang aku tidak tahu bagaimana reputasimu. Memang dari berita digital yang aku baca, kau adalah lelaki berbahaya bagi gadis lajang. Kau sangat menakutkan.” Sahut Hanna.     Seringai puas terlihat di sudut bibir Ken. Ia tidak mengira kalau Hanna mengikuti berita tentang dirinya.     “Jadi kau sudah melihat apa yang akan terjadi padaku, kan? Kalau kau tidak mau melakukannya demi aku…aku mohon lakukan demi Bella,” bujuk Ken dengan mata sayu.     Kepala Hanna rasanya mau pecah. Dia ingin menumpahkan seluruh emosinya pada kedua lelaki yang menatapnya penuh harapan dan permohonan. Ruangan yang sangat besar tiba-tiba menjadi kecil karena dia hanya bisa melangkah ke kiri dan kanan saja.     “Aku khawatir kau membuat karpet di ruangan ini terbakar karena langkahmu yang berulang-ulang,” tegur Scott dengan seringai khasnya.     “Ga lucu! Ini semua rencanamu, kan? Kenapa harus aku. Coba katakan apa yang akan kalian lakukan kalau aku tidak menjadi pengasuh Bella? Kau tidak mungkin meneleponku di Indonesia dengan mengatakan ‘Hanna kau harus bertanggung jawab. Gara-gara permintaanmu pada hakim kau sudah membuatku susah’ dan aku sama sekali tidak akan percaya kalau diantara kalian berdua akan melakukannya.”     “Kau benar, Ken mungkin tidak akan melakukannya. Dia mungkin akan memilih wanita yang akan menjadi beban untuknya, tetapi semua itu tidak terjadi kau tahu kenapa Hanna? Karena Tuhan berpihak pada Ken dan Bella. Dia mengirimmu ke negara ini dan tidak Ken tidak akan tahu keberadaanmu kalau kau tidak menjadi pengasuhnya Bella.”     “Dengan kata lain, kalau tidak ada aku, Kau bisa memberikan tawaran pada wanita lain. Omong-omong kenapa kau tidak mencoba dengan wanita yang baru datang tadi? Dari matanya aku melihat bahwa dia sudah mengetahui keinginanmu,” tuduh Hanna yang kini sudah mengalihkan perhatiannya pada Ken.     Senyum Ken tidak dapat menghalangi wajahnya yang menyiratkan keinginan terpendamnya. Di bandingkan dengan Silla, dia pasti lebih memilih Hanna.     Semua rekan-rekannya tahu siapa Hanna, bagaimana dia bergaul bersama mereka yang berasal dari negara berbeda sementara Silla…tidak ada seorangpun yang mengenal dirinya. Bahkan dia saja tidak tahu.     “Kenapa mama harus membawa wanita itu kesini. Aku sama sekali tidak melihat untungnya dia ada di sini,” batin Ken menggrutu.     “Aku tahu, tapi kau adalah wanita terdekat yang mengerti Bella dan dia sudah dekat denganmu. Apa kau membantah kedekatan kalian. Aku mungkin akan mencari wanita lain apabila kau tidak ada di sini, tetapi takdir sudah mengaturnya. Kau ada di sini menjadi pengasuh Bella tanpa aku memaksamu.”     “Ken…kau jelas mengetahui maksudku,” keluh Hanna putus asa.     “Aku tahu, tapi tawaranku tidak berubah,” jawab Ken keras kepala.     Scott tidak tahu harus berkata apa melihat kedua temannya masing-masing mempertahankan pendapatnya.     "Kalian adalah pasangan yang sangat cocok. Ken sebagai lelaki yang memiliki kharisma tinggi. Aku yakin dia bisa dan mampu mendukungmu, Hanna."     "Maksudmu tanpa Ken aku tidak bisa menjadi apa-apa?"     "Kau adalah wanita yang bisa melakukan apa pun sepanjang ingatanku. Sangat mudah bagimu untuk melakukan semuanya tanpa perlu bantuan orang lain."     "Lalu?"     "Bersama dengan Ken kau bisa melengkapi semua kebutuhannya sementara Ken bisa mendapatkan kedamaian yang tidak bisa ditemukan pada wanita lain."     "Omong kosong. Kau hanya melebih-lebihkan yang ada di pikiranmu.     Ada yang salah. Hanna bisa melihat kesalahan yang dapat terjadi bila mereka bersama. Ken adalah seperti yang dikatakan oleh Scott, lelaki dengan kharisma tinggi, dihormati karena kedudukannya dan jumlah kekayaan yang dia miliki sangat besar. Dan Hanna melakukan kesalahan besar bila dia menerima Ken sebagai suaminya.     Apa yang akan dia katakan pada orang tuanya? Bagaimana dia menjelaskan bahwa pernikahan yang dia lakukan  bersama Ken adalah pura-pura. Seandainya dia diminta bersandiwara menjadi istri Ken tanpa ikatan, mungkin dia bisa menerima. Hanya berpura-pura dan tidak ada hukum yang mengikat.     Sebagai wanita dia tidak rugi bila hubungan tersebut berakhir. Mereka tidak perlu terlibat secara emosi. Hanya berpura-pura apabila ada petugas yang datang. Sayangnya Ken dan Scott pasti sudah mempertimbangkan masalah hukum yang akan menjadi perhatian negara.     Namun, yang diinginkan oleh Ken adalah pernikahan sungguhan dan sah secara hukum. Hanna tidak bisa melakukannya walaupun hukum Inggris memperbolehkan pernikahan beda agama tapi tidak di negaranya. Nasibnya tidak akan berakhir dengan sebutan baru yang seringkali diartikan negative. Janda cerai hidup.      Bagian tersulit bila dia mengatakan pada orang tuanya adalah latar belakang pernikahan tersebut. Hanna bukan hanya menjelaskan keinginan Ken, tetapi Hanna juga harus menjelaskan  tujuan dari pernikahan  mereka serta bagaimana nasih hubungan mereka. Orang tuanya terlalu mengenal dirinya sehingga Hanna yakin orang tuanya akan menolak dan jauh dari kata setuju.     Sementara dengan Ken? Hanna tidak yakin bisa bertahan bila harus bersamanya lebih dari 12 jam.     Ken memiliki semua yang diinginkan oleh wanita. Hanna tidak bisa membayangkan bagaimana dirinya setiap hari harus melihat wajah ganteng Ken. Ken adalah mimpi terindahcsetiap wanita walaupun Ken terkenal dengan sikap dinginnya yang mematikan wanita.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN