33. Keputusan

1188 Kata

"Dinda, lo—“ "Maafin gue, Kak...," ucap Dinda sambil menangis. Ia tahu, sebentar lagi pasti mereka akan segera bertengkar dan saling menjauh seperti waktu itu. Tapi sepintas dia tadi berpikir kalau sebaiknya Azha tahu agar semuanya jelas, maka kekecewaan yang Azha rasakan tidak akan datang dua kali, tapi sekaligus saja. Walau tentu saja Dinda harus siap menghadapinya. "Lo pasti lagi bercanda ‘kan, Din?" tanya Azha berusaha memastikan lagi fakta yang baru saja dia ketahui. Tapi Dinda justru menggelengan kepalanya kuat. "Din...," lirih Azha tak percaya kalau Dinda akan membuatnya kecewa juga. “Lo bilang nggak akan pernah bahas soal ini lagi waktu itu.” "Maafin gue, Kak. Tapi kali ini beda... karena Papa gue yang suka sama dokter Kinan. Bukan karena inisiatiff gue dan Papa gue juga udah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN