11

725 Kata
Sampai dirumah sakit dengan mengendarai motor kesayangannya, ia belum melihat Lolita menunggunya di depan rumah sakit. Ketika hendak masuk kedalam rumah sakit tiba-tiba Lolita keluar dengan menyambut kedatangannya karena sudah standby di atas motor. "Kamu udah lama?" Tanya Lolita sembari menghampiri Gibran yang sedang duduk di atas motor. "Barusan kok" kata Gibran sembari menatap Lolita yang begitu menawan. "Ada apa? Kenapa kamu menatapku seperti itu?" Tanya Lolita keheranan. "Kamu berpenampilan menarik" kata gibran sembari menatap Lolita dari atas sampai bawah. "Kamu bilang ini menarik?" Tanya lolita. "Iya, aku suka dengan penampilanmu" kata Gibran. "Aku malah mengira aku kelihatan biasa saja" kata lolita sembari naik ke atas motor Gibran. "Apapun yang kamu pakai pasti menarik terlihat" kata Gibran. "Masa sih, gombal lagi kamu" kata Lolita. "Ya sudah ayo jalan" kata Lolita. "Aku tanya satu hal lagi, ga apa-apa kita jalan dengan menaiki motor?" Tanya gibran sembari menoleh kebelakang. "Kamu kan pernah bilang kalau naik motor kita bisa sampai dengan cepat dan tak akan terkena macet, jadi aku suka kok" Jawab lolita. Di dalam perjalanan Lolita dan gibran berjalan berboncengan melewati semua gedung yang ada di kota jakarta. ■■■■■ Mereka Sampai di sebuah Restoran dengan panorama laut.  Banyak pengunjung yang datang dan pergi, apalagi tempatnya yang begitu romantis di penuhi dengan rentetan lilin di mana-mana. Lolita takjub melihat pemandangan yang benar-benar indah dan tempat ini agak jauh dari jantung kota jakarta jadi tempatnya tenang dan tak bising sama sekali. "Kamu suka tempat ini?" Tanya Gibran sembari duduk di meja Pojok Belakang agar dekat dengan laut. "Aku suka, aku ga pernah ketempat seperti ini" jawab lolita sembari melihat sekeliling. Di laut yang begitu dekat dengan resto ini banyak anak yang sedang bermain di tepian pantai. Gibran lalu memesan makanan yang sudah hits di Tempat ini, bagaimana tidak jika Ia sedang bekerja di luar gibran selalu menyempatkan dirinya ke Resto ini agar ia bisa melihat pemandangan laut dan melihat matahari terbenam. "Kamu sering ketempat ini?" Tanya lolita sembari melihat ke arah gibran yang sejak tadi menatapnya tanpa bergeming sama sekali. "Aku sering kesini jika aku ada pekerjaan luar, karena dintempat ini aku merasa begitu tenang dan disini juga kita bisa melihat matahari terbenam" kata Gibran sembari melihat anak-anak yang sedang bermain di tepian pantai. "Aku tak menyangka ada tempat seperti ini yang letaknya agak jauh dari kota" kata Lolita sembari mengikat rambut panjangnya yang ia warnai sedikit dengan gelang karet. "Lihat tuh, mataharinya akan terbenam sebentar lagi" kata gibran sembari menunjuk ke arah laut. "Waahh....indah sekali" gumam Lolita dengan kecantikannya yang selalu membuat semua orang menatap ke arahnya. Gibran lalu menoleh ke arah Lolita yang sedang menatap matahari yang sebentar lagi akan terbenam. Tak lama kemudian seorang lelaki datang dan menyapa Lolita. "Permisi mba" sapa pria tampan yang ada di sampingnya. Gibran keheranan melihat pria yang baru saja datang menyapa lolita. Lolita keheranan karena sebelumnya ia tak pernah bertemu dengan pria yang menyapanya itu. "Ada apa mas?" Tanya Lolita keheranan dan membelakangi Gibran. "Mba sangat cantik mirip bidadari, kirain tadi mba bidadari karena pelanginya ada di sana" kata lelaki itu sembari menunjuk pelangi yang ada di langit. Gibran sangat kesal melihat pria menggombali lolita tepat di hadapannya. "Makasih mas" kata lolita yang sudah terbiasa akan hal itu. "Tapi mba saya boleh minta foto sama mba?" Tanya pria itu dengan tatapan yang benar-benar mengagumi. "Hmm-----" lolita masih berpikir. "Ga boleh, apa anda tak melihat saya di sini? Kenapa anda mau meminta foto pacar saya? Alasannya apa?" Tanya gibran sembari menatap pria itu dengan tataan dingin dan mengintimidasi, seakan pria yang merayu lolita ini akan di buangnya ke dasar laut. Lolita heran dan melihat ke arah Gibran yang sedang nenatap pria yang ada di sampingnya. "Maaf mas, saya tidak tau jika mas ini pacarnya mba cantik, maaf mba ya!! Saya tidak akan menganggu" kata pria itu karena sedikit takut dan melangkah pergi dari hadapan Gibran dan juga lolita. Lolita langsung tertawa ngakak karena tak menyangka gibran akan mengusir pria itu yang ia anggap sedikit aneh. "Kamu kok malah ketawa? Senang kamu di mintai foto?" Tanya gibran agak kesal. "Apaan sih,aku hanya ngerasa lucu aja dengan tatapanmu itu" jawab lolita yang menghentikan tawanya dan hanya tersenyum kecil. "Lagian pria itu aneh, dia kan sedang bersama kekasihnya di sana, masih genit sama wanita lain" kata Gibran kesal sembari meminum air putih yang sudah di suguhkan di atas meja.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN