Operasi Rangga berjalan dengan lancar. Kini ia sudah sadar dan dipindahkan ke ruang rawat inap namun masih dalam pengawasan tim dokter, sehingga belum diizinkan untuk ditemui. Rangga masih dalam keadaan lemas dan syok pasca jatuh dan terseret sepeda motor senauh kurang lebih tiga meter. Rasa sakit dan nyeri pun masih ia rasakan hingga beberapa kali ia terdengar merintih kesakitan. “Nggaaa…” “Udah lah Tas…mending lo pulang dulu deh. Lagian Rangga kan juga udah di ruang rawat. Liat tuh baju lo sampe kering sendiri. Ntar lo sakit lagi, kita juga yang pusing.” Sudah kesekian kalinya Iqbal menyuruh Tasya pulang, tapi tetap saja ia bersikeras tidak ingin meninggalkan Rangga. Setiap kali terdengar suara teriakan dan rintihan Rangga, Tasya lansung berlari mendekat dan memadanginya dari kaca kec