33. Malam Kelabu

1877 Kata

Rangga memarkirkan mobil suzuki s cross nya di depan sebuah bangunan kosong, tepat di samping sepeda motor teman-temannya. Malam itu suasana terasa sepi setelah hujan turun cukup lebat dan hingga kini pun masih menyisakan titik-titik gerimis. Mendung masih menggelayut walaupun langit telah menumpahkan sebagian isinya ke permukaan bumi. Langit kota Jakarta seolah muram tanpa cahaya bulan dan bintang. Rangga merasakan hawa dingin begitu keluar dari dalam mobil. Sesekali angin malam menelusup melalui celah kaosnya, membuat tubuhnya bergidik. Saat pulang bekerja sore tadi ke rumah orangtuanya, Rangga sudah mandi dan bergantai pakaian dengan celana jeans panjang dan kaos warna hitam favoritnya. Sengaja Rangga dan Ayu menyimpan pakaiannya, juga pakaian dan semua perlengkapan Keisya di sana agar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN