TIGA PULUH EMPAT

1618 Kata

            Makan malam hari itu berjalan dengan suasana yang lebih hangat dibanding makan malam pertama Carissa di rumah itu. Gemma sudah lebih banyak tertawa dan berbicara. Gibran yang hampir setiap saat berseberangan dengan Gemma tentang banyak hal, malam itu juga mulai bercengkrama basa-basi dengan adiknya tersebut. Sejak mendapati perbubahan sikap Gemma dan melihat sendiri bagaimana papi dan maminya senang dengan hal tersebut, maka Gibran juga sudah tidak terlalu mengambil pusing tentang hubungan adiknya dengan Mikaila. Meski ia sendiri tahu bahwa ibunya masih menyimpan keinginan kuat untuk menjadikan Mikaila bagian dari keluarga mereka. Setelah makan malam, kegiatan berlanjut dengan menonton siaran olahraga di ruang tengah. Rima tidak mempercayai matanya sendiri ketika melihat Haris

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN