Tidak ada trik yang lebih baik selain berpura-pura pingsan setelah melepaskan ciumanku. Dengan begitu mungkin William hanya akan mengira aku sedang kesurupan hantu perawan. Aku bisa merasakan William menggendongku ke dalam istana utama. Tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Mungkin dia sangat terpukul dengan ciuman dariku. Sejujurnya, itu sedikit membuat harga diriku terluka. Padahal bibirku tidak beracun, bahkan kami tidak sampai bertukar ludah. Namun, apa dia tidak merasa jijik dengan bekas darah di gaunku? Mataku masih terpejam saat William membaringkan aku di tempat empuk, mungkin ranjang. Tidak ada suara pergerakan apa pun setelahnya. Apa William sudah keluar? Tidak, kalau begitu seharusnya aku mendengar suara langkah kaki. Jadi kenapa dia masih di sini? "Bangunl