Sesampainya di Bandara Juanda Surabaya Deanova langsung menuju rumah sakit Medika tempat Sekar dirawat dengan menggunakan jasa taxi yang mengular di area bandara. Deanova menarik nafas dalam lalu menghembuskan berlahan saat pandangannya beralih ke luar kaca di sebelahnya, kerlap-kerlip kota Surabaya dan hiruk pikuk jalan raya yang tak pernah tidur meskipun waktu tengah malam seolah menyapanya mesra menawarkan kilasan kisah masa lalu bersama Nidya dan Rizky yang masih terbingkai rapi di sudut hatinya. Ia sandarkan tubuhnya ke punggung kursi sembari memejamkan kedua mata, kepalanya berdenyut saat logika dan hatinya beradu argumen. Gejolak itu seakan ingin meledak saat itu juga namun tiba-tiba suara supir taxi mengalihkan perdebatan tersebut karena mereka sudah sampai di halaman gedung rumah