Bab 23. (Janu Ditolong Dewa Kartu)

1094 Kata

    Janu terus melajukan motornya dengan kecepatan tinggi untuk menuju Jakarta, tempat rumah Bella berada. Dinginnya malam yang menembus jaket kulitnya tak ia hiraukan sama sekali. Pikiran Janu begitu kacau, dirinya belum percaya. Jika Bella sudah mati. Dirinya berharap, jika semua itu hanyalah mimpi belaka. Yang akan segera berakhir, saat dirinya terbangun nanti.     "Aku belum percaya, kalau Bella sudah mati!" teriak Janu di dalam hatinya, dengan penuh rasa tak percayanya itu.     kruk ... kruk!!     Suara perut lapar Juna pun begitu terdengar jelas di pendengarannya. Walaupun dengan laju motornya yang begitu cepat. Dikarenakan dari pagi belum makan sama sekali.     "s**l! perut ini minta diisi. Dari pagi aku baru merokok saja," gerutu Juna di dalam hatinya. Terus melajukan motornya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN