PROLOG.

622 Kata
“SURRPRISE!” Artha tiba-tiba muncul di halaman rumah Nadi membawa satu buah buket bunga mawar yang cukup besar juga satu kotak kecil perhiasan berbahan beludru berwarna merah. Surprise? Nadi yang baru keluar rumah tercengang. “Buket bunga? Ini untuk aku, Ata? (Panggilan kesayangan) Aaa ini buat aku demi apa?” Wajah Nadi bersemu malu menahan haru, sahabatnya, laki-laki yang sangat ia kenal sedari mereka kecil dan tanpa sadar membuat dia jatuh hati memberikan bunga juga sebuah hadiah tiba-tiba tanpa ia minta lebih dulu seperti biasanya. “Suka? Tertarik hem?” “Aa suka sekali.” Mata Nadi berkaca-kaca ia masih tidak percaya hadiah ini untuknya, lalu apakah Artha sebenarnya juga memiliki perasaan yang sama dengannya bathin Nadi. “Rista, ini untuk Ristra. Ini hari kelulusannya aku ingin memberikan ini untuk dia lalu mengajaknya menikah.” Jelas Artha kepada Nadi yang masih berekspresi terkejut itu. Jantung Nadi seketika terasa seperti ditombak kedua kakinya lemas, dia tahu Artha berpacaran dengan seseorang bernama Ristra tapi tidak tentang akan segera menikahinya. Kenapa sesakit ini? Tidaklah seharusnya dia bahagia untuk sahabatnya? Tuhan apa ini? Nadi lantas memaksanakan dirinya untuk tersenyum dan tertawa di sana rasanya dia malu sekali sudah berfikir hadiah yang di bawa adalah untuknya nyatanya bukan sama sekali dan hanya untuk di pamerkan. "Aaaaa aku senang sekali mendengarnya, selamat Ata! Aku bahagia untukmu." Artha yang tidak bisa menutupi rasa bahagianya kemudian dia memeluk sahabatnya satu-satunya orang yang selalu ada bersamanya dalam keadaan apapun selain keluarganya itu. "Thanks Nad doakan semuanya lancar." Nadi menganggukan kepalanya lalu dalam dekapan Artha tanpa sadar Nadi meloloskan air matanya, pelukan tubuh pria ini membuat Nadi merasakan sakit, dia merasakan sebuah sesak dari sebuah hangat tubuh yang memeluknya erat ini. Nadi merasa sulit menerima semua ini, entah kenapa dia menjadi sangat egois merasa Artha adalah miliknya. Sekuat tenaga Nadi menyadarkan dirinya jika mereka hanyalah dua orang yang bersahabat sadari kecil, mereka sudah seperti keluarga sendiri. Nadi akan selalu menjadi penasehat Artha, lalu Artha menjadi pelindung Nadi mereka akan selamanya seperti itu saling melengkapi seperti layaknya keluarga bukan pasangan yang akan saling mendampingi. Dan pada akhirnya hal yang pernah mereka bahas namun tidak pernah Nadi inginkan terjadi, mereka akan melangkah pada jalannya masing-masing dimana Artha akan melanjutkan pernikahannya yang sudah dia pilih dan Nadi pun harus melanjutkan jalan hidupnya yang lain. *** 5 Tahun kemudian. Langkah kaki beberapa perawat terdengar begitu berisik berjalan cepat ke arah koridor tepat dimana ruangan poli umum Rumah Sakit Sandiga Medika berada, teriakan beberapa perawat dan security saling memanggil dalam kepanikan kemudian membuat langkah Artha berhenti. "Tolong! Tolong!" “Ada apa sayang?” tanya Artha yang menjemput istrinya bertugas sore dipoli umum rumah sakit itu. Dalam kerumunan beberapa orang Rista tetap bisa mengenali wanita yang merupakan pasiennya itu melihat bekas luka pada kakinya itu. “Nadi? Maaf mas, itu pasien aku. Dia pasien yang dari tadi aku tunggu, kamu tunggu di mobil aja! Aku tangani dia dulu.” “Nadi?” “Iya Nadi namanya, dia pasien yang sering aku ceritain ke kamu itu. Pasti dia kesakitan karena dipukuli lagi sama suaminya, kamu tunggu di mobil ya! Aku enggak akan lama kok, daa!” Keramaian itu masih menjadi sorotan mata Artha, seorang wanita yang pingsan lalu diangkat ke brangkar pasien akan dibawa pergi dari sana. Nadi, sebuah nama yang melekat pada dirinya, meski yang menghilang lama dari pandangan dan hidupnya. Dalam sebuah harap itu adalah Nadi yang dicari namun cerita mengenaskan yang di dengar dari sang istri membuat dia berharap itu adalah bukan. Sampai beberapa detik kemudian pandangan memperlihatkan wajah cantik nan pucat memiliki beberapa lebam di sudut bibir dan mata, ponsel dalam genggaman Artha seketika jatuh. Jantungnya seperti berhenti berdetak, dadanya terasa sesak dan sakit saat melihat wanita itu benar Nadi. Nadi-nya yang hilang?
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN