Tiba-tiba terdengar suara air hujan jatuh di atas atap rumah yang terbuat dari lembaran seng. "Hujan!" Ziah menarik jemari dari genggaman Wira. Karena hujan mendadak deras dengan tiba-tiba, bak air ditumpahkan dari langit. "Mau ke mana?" Wira menarik lengan Ziah. "Jemuran!" sahut Ziah sambil menunjuk ke samping rumah, tempat jemuran berada "Baru dijemur, Zi. Biar saja kena hujan." Wira tidak melepaskan lengan Ziah dari pegangannya. "Oohh ...." Ziah mendongakan wajah, untuk menatap wajah Wira. "Aa, tidak bekerja hari ini?" Tanya Ziah. "Hujan, mungkin aku tidak jadi bekerja. Paman Soleh, dan Kai Raka, sebenarnya memberi waktu aku libur, sampai minggu depan," jawab Wira. "Ooh ... Aa ingin minum, biar aku buatkan," tawar Ziah. "Kamu tidak marah lagi'kan?" Wira menatap lekat mata istr