Di kediaman Pramukti, tepatnya di kamar Nui. Gadis remaja itu sedang uring-uringan sendiri. Tadi sore saat pulang sekolah, dia melihat Mark yang sedang berboncengan dengan perempuan lain. Mesra sekali. Tetangga sekompleknya itu juga terlihat sangat perhatian dengan perempuan tersebut. Saat motor Mark melewati rumahnya, Nui sengaja menghentikan langkahnya. Ia urung masuk ke dalam rumah sebab, ingin melihat secara jelas siapakah perempuan itu. Tepat di depannya, sepasang anak Adam-Hawa itu sedang tersenyum bahagia. Tangan perempuan itu melingkari pinggang Mark dan empunya tampak biasa saja dengan hal itu. Sudah, potek sudah hati anak gadis Mama Yuna dan Papa Agung. Sampai ia masuk ke dalam rumahnya dengan emosi yang membumbung tinggi. Gadis yang sebentar lagi akan masuk SMA itu mencak-men