Bagian 31 : Hati yang terluka

1514 Kata

“Haus kan lo? Nih minum.” “Sarah?” “Airnya gak gue racunin kok.” Tumben gerangan. Ada angin apa sampai wanita badas bin pedas ini baik padanya? Apa Sarah beneran sikopat seperti yang pernah Zaza bilang? Nara sedang duduk di bangku taman sendirian dan Sarah datang memberinya sebotol air mineral. Hukuman membersihkan aula tidak Nara gubris sama sekali, terserah para pria lebam-lebam di sana. Sepertinya ini memang hari tersial seorang Nara. Saat ia keluar dari aula, meninggalkan Firza dan Reza yang membuatnya terbakar api emosi, Pak Suherman datang menghampiri. Dia tertangkap basah sedang kabur dari hukuman, dan dialihkan menjadi tukang kebun. Memangkas rumput serta menanam bunga-bunga di berbagai jenis pot terkecil sampai yang besar. Berakhirlah dirinya rehat di bangku taman seorang d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN