Sepanjang hari ini, Reza gelisah mencari keberadaan Nara yang tak kunjung ia jumpai di segala macam titik di SMA Nusantara. Dari pagi hingga memasuki jam istirahat, namun tetap, nihil. Nara seolah menghilang tanpa jejak. Dan yang membuat Reza semakin gelisah yaitu eksistensi Firza juga tak ia temui. Menghilangnya lelaki itu bersamaan dengan sang pujaan hati. Tentu saja, Reza tidak bisa merasa tenang. Sampai waktu menunjukkan pukul satu siang lewat tiga puluh menit, pencariannya tiada henti. Tempat terakhir yang belum di singgahinya, Unit Kesehatan Sekolah atau UKS. Dan di sinilah Reza sekarang, pintu berwarna putih yang hendak ia buka namun, ada tangan lain yang mencekalnya. “Reza?” Laki-laki itu menoleh. “Lucy? Lo ngapain di sini?” Gadis kuncir dua itu terlihat sedang membenahi le