Dua minggu telah berlalu semenjak Rose dan Erich resmi menikah di kantor catatan sipil. Kini resepsi pernikahan yang diselenggarakan begitu megah menjadi perbincangan hangat di segala media berita. Semua tamu undangan yang berkelas tampak berkumpul di ruang acara menanti kedatangan sepasang pengantin yang akan melangkah di tengah-tengah mereka. Disaat para tamu undangan sedang menanti diruang acara Rose justru terlihat begitu gelisah meski dirinya telah siap dengan gaun pengantin yang sangat indah. Sementara itu Darla yang hanya bisa menatap Rose dari layar ponsel pada sambungan video call mencoba untuk menenangkannya. “Tenanglah… aku yakin semuanya akan berjalan lancar.” “Oh Darla, rasanya aku ingin lari dari sini!” Mendengar ucapan Rose barusan membuat Darla tertawa. “Darla, kau masi