Hari hampir senja, namun Erich tetap saja tidak mengizinkan Rose keluar dari ruang kerjanya. Sambil berkutat dengan segudang pekerjaannya sesekali Erich melirik wajah Rose yang terus saja cemberut lantaran kesal terhadapnya. Drrrtt… Drrttt…. Ponsel Rose bergetar mendapatkan satu panggilan telepon dari seseorang. Rose segera meraih ponselnya itu dari dalam tas dan melihat nama yang tertera pada layar ponselnya tersebut. “Digo!” ucap Rose dalam benaknya kemudian melirik kearah Erich yang ternyata sedang menatap tajam padanya. Tak ingin menimbulkan rasa curiga bagi suaminya itu Rose terpaksa menjawab panggilan telepon dari Digo. “Halo?” “Nona, saya sudah mengurus keberangkatan saudari anda,” “Baiklah, nanti aku akan menghubungimu lagi.” Rose segera memutuskan sambungan telepon itu kem