Semua orang sedang berkumpul diruang makan untuk sarapan pagi bersama, namun diantara mereka hanya Rose yang tidak kelihatan batang hidungnya. Rosie sedikit resah dan terus bertanya-tanya di dalam hatinya mengenai saudari kembarnya tersebut, namun ia tak berani bertanya kepada Erich karena pagi itu Erich terlihat sedang kesal.
James yang duduk di depan Rosie memperhatikan bahwa Rosie tampak resah serta kedua matanya bolak-balik melirik kearah pintu ruang makan itu. James adalah pria yang begitu peka, ia tau wanita yang disukainya itu resah lantaran belum melihat saudari kembarnya.
“Ehermm….” James mendehem sejenak untuk menghilangkan kecanggungan yang dirasakannya.
“Erich, dimana Rose? Apa dia tidak ikut sarapan bersama kita pagi ini?” tanya James kepada Erich yang sedari tadi hanya dia
