Akulah Yang Paling Berkuasa Disini!

1303 Kata

Erich tertidur pulas di samping Rose setelah merebut kesucian istrinya tersebut secara paksa bahkan memperlakukannya dengan kasar. Hanya bermodalkan selimut tebal yang membalut tubuhnya Rose berbaring membelakangi Erich, namun kedua matanya belum terpejam sama sekali. Air matanya terus menetes meski mulutnya tak mengeluarkan suara isak tangis sekalipun. “Inikah harga yang harus kubayar demi mendapatkan apa yang kuinginkan?” ucap Rose dalam hati sembari memejamkan kedua matanya untuk membayangkan raut wajah yang ceria dari saudari kembarnya. Tangannya semakin kuat menggenggam pinggiran selimut, lalu menarik selimut itu untuk menenggelamkan wajahnya ke dalam. Sampai fajar menyingsing Rose belum juga terlelap. Kedua matanya melirik jam yang berputar di dinding dan sudah menunjukkan pukul 6

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN