4.4

1494 Kata

Sebelum masuk ke rumahnya, Amira kembali memastikan wajahnya bersih dari sisa air mata. Memutuskan berdiri di depan pintu untuk beberapa saat, Amira kini memasang senyumnya kembali. “Di..” teriak Amira begitu tubuhnya sudah berada di dalam rumah. Meski baru beberapa bulan bertemu kembali dengan kembarannya, Amira dan Divya tidak pernah terpisah kecuali saat jam sekolah juga saat mereka memutuskan untuk tidur di kamar masing-masing. Kencan pura-puranya Divya saja selalu ia temani, makanya sekarang Amira langsung mencari kembarannya itu. “Aku di dapur!” balas Divya juga dengan teriakan. “Okay!” Amira sudah akan menyusul Divya ke dapur ketika ponselnya bergetar. Pesan dari seseorang yang tidak ia simpan kontaknya. Namun begitu Amira masih bisa mengetahui siapa yang saat ini mengiriminya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN