Tiga jam sejak pesawat mendarat akhirnya Nina dan Gala tiba di sebuah kompleks apartemen di kawasan Kebayoran Lama. Tepat di depan salah satu gedung, taksi yang mereka tumpangi berhenti melaju. Nina menyodorkan beberapa lembar rupiah pada sang pengemudi sementara seseorang yang sudah menunggu mereka membukakan pintu untuknya. “Heh bocah!” tegur Dirga. Nina mendongak, terkekeh renyah. “Wah, cucu Om tidur?” “Emangnya udah siap dipanggil Kakek?” tanya Nina di tengah tawanya. “Mau dipanggil Papa Ga atau Kakek tetap aja menurut hirarki Gala tuh cucu Om.” “Iya juga sih. Beruntung banget Gala ya Om?” “Kenapa?” “Kakeknya aja ganteng gini.” Dirga sontak tergelak. “Ngga punya receh, Nin.” “Transfer aja, Om,” balas Nina yang disambut tawa Dirga. Nina turun lebih dulu, melangkah mendekati And