Sepotong Rasa

1281 Kata

Keheningan ini bagai pedang bermata dua. Diam semakin menusuk, bicara takut terperosok. Mungkin itulah sebab kenapa hanya ada suara langkah kuda dan derit kayu saling bersentuhan akibat jalan tidak rata. Sejak tadi, kira-kira lima belas menit berlalu. Lukas mendapati Lilyana kembali ke kereta kuda. Masuk dan menemui wajah terkejutnya yang menjumpai Lukas duduk sambil bersedekap tangan. Lukas tak menuntut tanya atas derap langkah lain yang ia dengar sebelum istrinya masuk. Ia sudah tahu siapa pemilik langkah itu. Dalam keadaan sadar ia tahu posisinya. Bukan dalam tatanan rumah tangga. Tapi posisi Lukas di hati Lilyana. Hembusan nafas terdengar berat dan itu datang dari sisi Lilyana. Lukas melirik singkat. Memastikan wajah apa yang ditunjukkan istrinya. Ah, ternyata wajah itu. Wajah da

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN