"Dara! Jawab pertanyaan Mama? Ini anak siapa? Dan sejak kapan kamu ...." Dara memeluk tubuh mamanya dengan erat. Menangis karena perasaan bersalah yang memenuhi dadanya. "Anak? Anak apa? Siapa yang hamil?" Frans yang sudah kembali dari apotek mendengar pembicaraan ibu dan anak itu dengan kebingungan. Namun dari sorot matanya, lelaki itu terlihat murka. "Papa?" ucap dua wanita itu bersamaan. Keduanya ketakutan karena sorot mata Frans yang begitu mengintimidasi. Bak seekor elang yang menatap mangsanya. "Kenapa kalian diam saja? Ada apa ini?" tanya Frans mengeraskan rahangnya. Laki-laki itu berusaha untuk mengendalikan diri, tetap berpikir positif. Berharap apa yang ia dengar hanyalah sebuah kesalah pahaman semata. "Ma, jelaskan! Ada apa ini?" Fira hanya memberi jawaban melalui air mat