Gadis itu berdiri di pintu gerbang, bertanya ke sana kemari tentang lelaki yang ingin ia temui. Panas terik matahari membuat pipinya merona kemerahan. Ia sedikit bingung, bagaimana bisa menemui orang yang ia cari. Beruntung ada seorang lelaki yang mau membantunya memanggilkan Ardi untuknya. Ia bernapas lega, akhirnya ia dapat bertemu orang yang selalu memenuhi pikirannya. Lima belas menit kemudian, wajah orang yang membuatnya kalang kabut muncul dihadapannya. Wajah yang ia rindukan sebulan lebih ini. Wajah yang membuat ia tak memiliki semangat hidup hanya karena menantikan kabar darinya. Lelaki itu segera menyeretnya menepi ke dekat sebuah bangunan entah kelas atau apa. "Mau apa kamu kemari?" tanya Ardi to the point. "Kak Ardi, apa kabar? Dara kemari karena Kak Ardi tak menghubungi D