"Coba katakan padaku dengan jelas, Ras!" perintah Risa. "Memang pada kenyataannya dia adalah pemilik baru perusahaan ini, Ris," ucap Laras. "Kurang ajar! Jadi dia tidak mengabaikan peringatan dariku ya? Aku suruh dia menjauhimu, tapi sepertinya dia malah sengaja semakin menempel padamu, ya? Aku yakin dia sengaja membeli perusahaan ini," ucap Risa kesal. "Entahlah Ris. Aku tak mau memikirkannya," ucap Laras. Dalam hati ia takut jika Risa tahu kalau hubungannya dengan Satya semakin intim. "Kamu yakin dia tak ada niat tertentu?" Laras menggedikkan bahunya, tak peduli. "Baiklah, kalau gitu mari kita ke ruangannya," ucap Risa dengan tekad yang bulat. "Jangan aneh-aneh deh. Untuk apa kita ke sana?" tanya Laras. "Untuk memberi peringatan lagi. Aku yang akan bicara. Kamu tunggu di luar