"Apa? Satu masalah besar datang lagi. Bagaimana jika kamu sampai hamil Ras?" Perkataan Risa membuat Laras lemas. Ini adalah masa suburnya. Dan ia mengingat dengan jelas bagaimana Satya membasahi ladang miliknya semalam. Dan Laras tidak pernah tahu apakah ada satu biji benih yang tumbuh atau tidak. "Bagaimana ini Ris? Aku tidak mau hamil? Apalagi aku belum menikah." "Hemm, sebentar aku pikirkan dulu. Harusnya kamu memikirkannya semalam Ras." "Iya Ris, aku juga bersalah dalam hal ini," ucap Laras murung. Wanita itu menyadari bahwa semua ini karena ia terhanyut dalam permainan Satya. "Em, lebih baik kamu ke apotek untuk membeli pil kontrasepsi Ras. Semoga saja belum terlambat." "Ya sudah, kamu mau kan Ris menemani aku." "Duh, Ras. Maafkan aku. Aku tidak bisa menemanimu. Karena aku h