Pesta yang meriah ini tak sedikit pun menghibur Faizal yang tengah patah hati. Pria itu masih menepikan dirinya, menjauh dari khalayak ramai. Walau beberapa saudaranya terlihat disini tapi tak satu pun yang terusik dengan ketidakhadirannya diantara mereka, tepatnya tidak berbaur dengan mereka dan memilih menyendiri sambil menikmati segelas jus di tangannya. “Faiz.” Suara lembut itu membuat Faizal menoleh tanpa menunggu lagi. Sosok Luisa sudah berdiri didepannya dengan gaun berbeda. Gaun warna peach dengan model A line dress membuat gadis itu terlihat semakin semampai dan cocok dikenakan di resepsi model garden party seperti ini. Untungnya bagian d**a gaun itu tidak serendah gaun yang Luisa pakai waktu akad tadi. Diam-diam Faizal menghela nafas lega. Bagaimana mungkin kakaknya itu dengan