“Arsen, aduh. Lo ngapain narik gue begini? Hey!” Evander berteriak kebingungan saat Arsenio tiba-tiba berlari dan menarik tangannya ke parkiran. “Udah, entar gue ceritain!” “Tapi kita mau ke mana?” “Masuk saja dulu!” Arsenio sampai mendorong Evander sehingga ia separuh terjerembap ke dalam mobil. Evander sedikit mengaduh kesakitan saat dengan cepat Arsenio memerintahkan sopir yang dikirim ayahnya untuk segera pergi. “Lu kenapa sih? Kita mau ke mana?” Evander bertanya dengan kening mengernyit tak mengerti. Arsenio mengambil tasnya lalu mengeluarkan seragamnya. Mata Evander langsung melotot saat melihat Arsenio membuka jerseynya. “Lu mau ngapain? Kok diganti?” Evander menyerobot bertanya lagi. “Kita mau ke hotel!” Arsenio menjawab cepat sambil mengenakan seragam sekolahnya lagi. “Haa