Sepanjang perjalanan ke kantor, Alex hanya diam saja memandang pemandangan di luar. Biasanya ia akan sibuk membaca berita ekonomi, bisnis atau politik di tablet atau menganalisis catatan pada laporan-laporan. Kali ini ia, bahkan membiarkan berita bisnis berlalu begitu saja di layar mobil. Tabletnya sudah dalam posisi tidur karena tak tersentuh. Yang ia pikirkan justru kejadian semalam. Alex melanggar janjinya sendiri. Sudah 17 tahun dan Luna tidak pernah tersentuh. Semalam, Alex kehilangan kendalinya. Ia menarik napas panjang lalu mengurut keningnya. Dengan kesal, ia melempar tablet di pangkuannya ke samping jok lalu menyadarkan tengkuk pada sandaran. Alex memejamkan matanya dan wajah cantik Luna masih terus terbayang. Bagaimana caranya ia bisa mengatasinya? Jika sekali berbuat bukankah