"Gimana, Mik? Udah lo deketin belum yang kemarin? Gue cuma bisa mendoakan yang terbaik buat sahabat gue sih, Mik. Kalau lo sampai bisa jadian sama si siapa namanya kemarin itu? Eh gue lupa." Laki-laki berambut hitam legam tersebut mengerutkan dahinya sambil mengangkat satu sisi alisnya, ingin mengetes apakah Jatmika masih mengingatnya. "Indira maksud lo, Nyu?" Abimanyu tergelak tawanya, umpan yang dia berikan akhirnya termakan juga sama si Jatmika. Jelas saja laki-laki itu masih mengingat dengan jelas, yang namanya suka tidak mungkin sampai melupakan hal sekecil apa pun, apalagi hanya nama. Selalu berada di garis terdepan. Jatmika memasang wajah datarnya lalu mengotak-atik ponsel yang tengah ia genggam, sedangkan Rama yang ikut nongkrong bersama mereka berdua hanya bisa melongo tak tau a