A 25 - BANGKIT

1988 Kata

* Mama tengah sibuk menata taman kecilnya agar terlihat asri dan indah, sengaja mendatangkan beberapa tanaman baru dari toko milik temannya. Kaktus, masih menjadi primadona mama sejauh ini. Peluh membajiri dahinya tapi senyuman dan semangatnya tak pudar sama sekali, mungkin ini menjadi salah satu aktivitas terbaik untuk melupakan sejenak beban pikiran yang sedang mama hadapi. Selagi mama bahagia, aku tak akan melarang. Lagipula rumah ini jauh lebih luas daripada rumah lamaku, kata mama sih lebih nyaman di sini ketimbang di sana. Ya, aku berharap seperti itu. Jarak dari rumah ini ke kampus pun tak begitu jauh, bahkan bisa sesekali untuk olahraga pagi jika aku tidak dalam kondisi malas. Kami tak hanya berdua saja, ada Pak Darmin dan Mbok Jah. Mereka selama ini yang merawat dan menjaga rum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN