Kedua Kali

1466 Kata

Selamat membaca! Di saat aku masih diam mematung, tiba-tiba Tuan Firdaus langsung menggendongku dan berjalan menuju lift yang memang tersedia di rumah mewah ini. Seketika aku merasa takut jika sampai terjatuh. Makanya dengan cepat aku mengalungkan kedua tanganku pada lehernya. "Tuan, apa kamu tidak punya etika? Kenapa kamu selalu menggendongku tanpa izin?" protesku coba mendesaknya agar menurunkan tubuhku dari dekapannya. "Apa kamu bilang? Saya itu kuliah di Harvard jadi tidak mungkin saya tidak memiliki etika." Dia terus berjalan menuju lift yang ada di sudut ruangan tanpa memedulikan permintaanku. "Jurusan apa?" "Keuangan," jawabnya singkat. Sejenak aku tertawa singkat. Itu sangat menggelikan menurutku. Pantas saja dia hanya pintar dengan segala persoalan bisnis, tapi tidak pintar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN