Sera sedang menikmati makan malam sendirian. Sudah biasa tapi kadang membuatnya bosan. Baru kemarin ia menikmati makan bersama Gio, kini ia merindukan saat-saat itu. “Kenapa gue mikirin Gio lagi ya. Gue merasa aneh sendiri kenapa terbiasa dengan kehadiran dia. Apa jangan-jangan...” Sere menggeleng cepat. Ia tidak sanggup mengatakan apa yang menjadi pikirannya “Nggak mungkin. Gimana ceritanya gue suka sama dia. Hati gue cuma buat Raka walaupun dia udah nyuruh gue buat nyerah,” ucapnya pelan. Setelah selesai makan dan mencuci peralatan makan, yang Sera lakukan adalah memasukkan beberapa potong pakaian yang baru saja ia ambil dari laundry ke dalam lemarinya. Selama sakit ia terus melakukan ini karena tangannya masih sakit untuk di gunakan melakukan aktivitas berat. Pandangannya teralih sa