Part 25

1025 Kata

"Kamu gila, Ndin! ... Terus, sekarang kamu mau apa?" tanya Adit datar. "Aku mau makan bareng Mas Adit..." jawab Andini manja. Tangannya merangkul pundak Adit, dan bersandar manja. Adit menepis tangan Andini. Lalu menjauh. Andini hampir saja terjatuh. "Mas Adit kasar banget, sih!" rajuk Andini. Adit menatap sinis gadis berambut coklat itu. "Nah, itu kamu tahu aku kasar! Kenapa masih di sini?" ujar Adit kesal. Andin merengut, bibirnya maju satu centi. "Temenin Andin makan!" pintanya setengah membentak, pura-pura merajuk. Adit melirik jam dinding, jarum jam sudah menunjuk ke angka setengah empat. "Ya sudah, hayuk. Aku yang menentukan tempat." ujar Adit. Andin semeringah mengikuti Adit dari belakang. Sebenarnya ia ingin menggandeng Adit, tapi takut ditepis lagi. "Ayo, tur

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN