Semilir angin pagi berhembus sejuk, berpadu dengan kicauan burung, membuat hati menjadi riang. Pagi ini, Natasya, Adit dan Dirga, duduk di teras belakang, menikmati hangatnya secangkir kopi dan kudapan. Setelah menjalani perawatan beberapa hari di rumah sakit, Natasya di izinkan pulang, kini kondisinya telah pulih. Pagi ini, mami Natasya sengaja mengumpulkan dua jagoannya, bicara dari hati ke hati. Sebagai ibu, ia merasa punya kewajiban menyelesaikan masalah anak-anaknya. Tentu saja butuh beberapa menit untuk memulai keseriusan, sebab Adit dan Dirga, selalu berulah. Apalagi jika soal Tiyas, tak ada yang mau mengalah. Dirga terutama, sebagai anak bungsu ia pandai menarik simpati mami Natasya. Beberapa kali, hampir saja Natasya memutuskan Tiyas untuk Dirga. Tentu saja Adit tidak mau d