Part 15

1241 Kata

Adit serba salah, ingin rasanya ia segera meminggirkan mobil agar dapat bicara fokus dengan Tiyas. Tapi dia khawatir berpapasan dengan Dirga. Diliriknya Tiyas, memastikan sabuk pengamannya terpasang, lalu mulai menyalip satu persatu mobil yang ada di depannya. Sesekali Tiyas memejamkan mata, ngeri dengan aksi heroik Adit. Saat saat seperti ini, nuluri pembalap lelaki berparas tampan itu, sering mencuat. sepuluh menit kemudian, Adit memasuki gerbang restoran yang ditujunya. Ia sengaja mencari parkir di dalam. Walau sudah sampai Adit tidak langsung mematikan mobil, ia membiarkan mobil tetap menyala lalu membuka seatbelt nya. Ia menarik napas dalam. “Peristiwa itu terjadi enam belas tahun lalu, kenapa masih dibahas?” tolehnya pada Tiyas yang masih terlihat sedih. Tanpa menjawab, Tiyas

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN