"Kamu suka sama aku?" tanya Ayunda seketika membulatkan bola matanya merasa terkejut. "Jangan bercanda, Davin. Gak lucu tau." "Saya gak bercanda, Ayunda. Saya beneran suka sama kamu," tegas Davin. "Tapi kenapa kamu tiba-tiba udah jadi istri orang?" Ayunda diam seribu bahasa. Ia memang dekat dengan Davin, tapi kedekatannya dengan pria itu hanya sebatas sahabat, tidak lebih dan tidak kurang. Davin memang selalu ada di kala ia susah maupun senang, pria itu bahkan pernah membayar uang kuliahnya, meskipun segera menggantinya setelah Anggita sang ibu mendapatkan gajinya. Namun, ia sama sekali tidak menyangka bahwa ada perasaan terselubung di balik sikap baik Davin. Ayunda menghela napas panjang lalu menghembuskannya secara kasar. "Lebih baik kamu kubur dalam-dalam perasaan kamu itu, Vin. Aku